Daisypath Anniversary tickers

my entries

Linguistik Umum
01.51 | Author: Ridwan Hussin
1. Pengertian Linguistik Umum.
Secara umum linguistic adalah bahasa atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya .
Linguistik berasal dari bahasa latin yaitu lingua adalah bahasa ,sedangkan istilah dari prancis linguistik adalah linguistique ,dari bahasa inggris adalah linguistics.
Pakar linguistic di sebut juga Linguis .

2. Ciri-ciri Keilmuan Linguistik.
Ristal menyimpulkan bahwa Linguistik mempunyai 3 ciri yaitu:
a. Eksplisit
Adalah jelas, menyeluruh, tidak mempunyai dua makna, pasti / konsisten.
Contoh:
Men+sikat=menyikat
Men+sapu=menyapu
b. Sistematis
Adalah berpola dan beraturan.
c. Objektif
Adalah sesuai keadaan atau apa adanya.

3. Hakikat Linguistik.
Ferdinan Dee Sanssure (Prancis)di anggap sebagai pelopor linguistic modern.
Bukunya yang terkenal adalah Cours de linguistique generale (1916).
Beberapa istilah yang digunakan olehnya adalah yang digunakan dalam linguistic, yaitu:
1) Language.
Adalah satu kemampuan berbahasa yang ada pada setiap manusia yang sifatnya pembawaan.
2) Langue.
Adalah mengacu pada suatu sitem bahasa tertentu yang ada dalam benak seseorang.
3) Parole.
Adalah ujaran yang di ucapkan atau di dengar oleh kita.

4. Perbedaan Linguistik Umum dan Linguistik Spesifik.
Linguistik umum adalah ilmu yang tidak mengkaji sebuah bahasa saja.
Linguistik spesifik adalah ilmu yang hanya mempelajari / mengkaji sebuah bahasa saja.

5. Jenis-Jenis Linguistik.
a) Jenis-Jenis linguistik berdasarkan pembidangannya.
1. Linguistik umum / general linguistics.
Adalah ling yang merumuskan secara umum semua bahasa manusia yang bersifat alamiah.
2. Linguistik terapan (Applied Linguistik).
Adalah ditujukan untuk menerapkan kaidah-kaidah linguistik dalam kegiatan praktis , seperti dalam pengajaran bahasa, terjemahan, penyusunan kamus, dan sebagainya.
3. Linguistik teoritis.
Adalah hanya ditujukan untuk mencari atau menemukan teori-teori linguistik belaka.
b) Jenis-jenis linguistik berdasarkan telaahnya.
1. Linguistik Mikro.
Adalah struktur internal bahasa itu sendiri, mencakup struktur fonologi, morpologi, sintaksis dan leksikon.
2. Linguistik Makro.
Adalah bahasa dalam hubungannya dengan factor-faktor di luar bahasa, seperti sosiolinguistik, psikolinguistik, antropolilinguistik dan dialektologi.
c) Jenis-jenis linguistik berdasarkanpendekatan objek.
1. Linguistik Deskriptif.
Adalah linguistik yang hanya menggambarkan bahasa apa adanya pada saat penelitian dilakukan.
2. Linguistik Perbandingan.
Adalah jenis linguistic yang membedakan 2 bahasa atau lebih pada waktu yang berbeda.
3. Linguistik Kontrastif.
Adalah jenis linguistic yang membedakan 2 bahasa atau lebih pada waktu tertentu.
4. Linguistik Singkronis.
Adalah jenis linguistic yang mempelajari 1 bahasa pada satu waktu.
5. Linguistik Diakronis.
Adalah jenis linguistic yang mempelajari 1 bahasa pada satu waktu yang berbeda.
d) Jenis-jenis linguistik adanyadisebut linguistik sejarah dan sejarah linguistik.
1. Linguistik Sejarah
Adalah mengkaji perkembangan dan perubahan suatu bahasa atau sejumlah bahasa, baik dengan diperbandingkan maupun tidak.
2. Sejarah Linguistik.
Adalah mengkaji perkembangan ilmu linguistic, baik mengenai tokoh-tokohnya, aliran-alirannya, maupun hasil-hasil kerjanya.

6. Tataran Linguistik.
Dibagi menjadi 4 bagian:
1. Fonologi.
Adalah cabang ilmu linguistik yang mengkaji banyak bahasa, ciri-ciri bahasa, cara terjadinya dan fungsinya sebagai pembeda makna.
Kajian fonologi adalah fonem.
Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang fungsional atau dapat membedakan makna.
2. Morfologi.
Adalah cabang ilmu yang mempelajari seluk beluk proses pembentukan tata dan perubahan makna kata.
Morpen adalah bentuk bahasa yang dapat di potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil.
Morfologi dibagi 3, yaitu:
a. Kata adalah satuan gramatikal bebas yang terkecil.
b. Sistem adalah satuan dramatic yang berdiri sendiri.
c. Morpen.
3. Sintaksis.
Adalah ilmu yang mempelajari tata kalimat.terdiri dari:
1. Wacana.
Adalah suatu wacana yang lengkap, merupakan suatu gramatikal tertinggi dalam hierarki gramatikal.
2. Kalimat.
Adalah suatu sistaksis yang terdiri dari konstitun dasaqr, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan dan disertai intonasi final.
3. Klausa.
Adalah satuan sintaksis berbentuk rangkaian kata-kata yang berkonstruksi predikatif.
4. Frase.
Adalah satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak mempunyai unsure predikat.
4. Semantik.
Adalah ilmu yang mempelajaari makna bahasa.

7. Sifat-sifat Bahasa ,terdiri dari:
1. Bahasa itu adalah sebuah system
2. Bahasa itu berwujud lambing.
3. Bahasa itu berupa bunyi.
4. Bahasa itu bersifat arbitrer.
5. Bahasa itu bermakna.
6. Bahasa itu bersifat konvensional.
7. Bahasa itu bersifat unik.
8. Bahasa itu bersifat universal.
9. Bahasa itu bervariasi.
10. Bahasa itu bersifat dinamis.
11. Bahasa itu bersifat produktif.
12. Bahasa itu bersifat manusiawi.

8. Hakikat Bahasa .
Bahasa adalah ujaran yang bermakna.sedangkan hakikatbahasa adalah ujaran yang sebenarnya yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.



9. Unsur-Unsur Bahasa.
Terdiri dari:
1. Unsur bentuk, terdiri dari :
a. Bahasa lisan (objek primer)
b. Bahasa tulisan (objek sekunder)
2. Unsur makna.

10. Aliran-Aliran Linguistik.
Sejarah linguistic yang sangat panjang telah melahirkan berbagai aliran-aliran linguistic.
Masing-masing aliran tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang bahasa sehingga melahirkan berbagai tata bahasa.
Aliran linguistic terdiri dari :
a. Aliran tradisional.
Adalah melahirkansekumpulan penjelasan dan aturan tata bahasa yang dipakai kurang lebih selama dua ratus (200) tahun lalu.
Aliran ini merupakan warisan dari studi preskriptif abad kr-18.
b. Aliran structural.
Adalah aliran linguistic yang berpengaruh sejak tahun 1930-an sampai akhir 1950-an.

Syarat-syarat tata bahasa yaitu :
a. Kalimat yang di hasilkan oleh kata bahasa itu harus diterima oleh pemakai bahwa kalimat tersebut sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat.
b. Tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa sehingga satuan atau istilah yang di gunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, dan semuanya harus sejajar dengan teori linguistic tertentu.
Modifikasi shogun 125 '04
00.50 | Author: Ridwan Hussin




Shogun 125 '04 Boyolali

Shogun 125 ini berasal dari kota susu yaitu Boyolali. Gaya yang di bawa dalam si shogi adalah gaya minimalis, standar tapi enak di pandang. Pemilik si shogi ini adalah Ridwan mahasiswa perguruan tinggi UMS.

Spesifikasi modif ngak terlalu banyak, seperti body berwarna masih asli tapi dicat ulang menjadi biru metalik agar lebih berwarna cerah. Body juga sedikit di potong di bagian bawah. Pelek yang di gunakan Rossi ukuran 185 dan 160 ring 17. Ban swalow 2.15 yang depan dan belakang FDR ukuran 2.25. dan juga sedikit ubahan kalbulator diganti kalbulator RX King. rwn
Makalah Asal Usul Tata Surya
07.01 | Author: Ridwan Hussin




TEORI - TEORI ASAL MULA TATA SURYA

TUGAS ILMU ALAMIAH DASAR





Disusun Oleh :

Nama : Ridwan Hussin
NIM : A310100250
Kelas : II E




UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
TAHUN 2010/2011







BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang.

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar kita dan saya akan mencoba menjawab lewat makalah ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat dengan Gravitasi” dengan harapan dapat membantu para pembaca.. Dengan adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.





1



B. Rumusan Masalah.

  1. Bagaimana asal mula tata surya?
  2. Apa saja teori – teori yang berkaitan tenteng terjadinya tata surya?


C. Tujuan.

  1. Untuk mengetahui teori – teori yang berkaitan tenteng terjadinya tata surya.
  2. Untuk mengetahui asal mula tata surya.




























2



BAB II

PEMBAHASAN




A. Teori Nebula / Kabut.

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Laplace pada tahun 1796. Menurut teori ini mula-mula ada kabut gas dan debu (nebula) yang sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sedikit helium. Nebula mengisi seluruh ruang alam semesta, karena proses pendinginan kabut gas tersebut menyusut dan mulai berputar. Proses ini mula-mula berjalan lambat, selanjutnya semakin cepat dan bentuknya berubah dari bulat menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi mengumpul di pusat cakram, yang kemudian menjadi matahari sedang sisanya tetap berputar dan terbentuklah planet beserta satelitnya.

Gambar 01. Teori Nebula.

3



B. Teori Tidal / Pasang Surut.

Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919. Menurut teori ini ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian massa matahari tertarik dan lepas. Bagian-bagian yang lepas kemudian membentuk planet-planet.

Gambar 02. Teori Tidal.






4



C. Teori Planetesimal

Teori ini dikemukakan oleh Moulton dan Chamberlain, yang menyatakan bahwa matahari merupakan salah satu dari bintang-bintang yang jumlahnya sangat banyak. Ada sebuah bintang berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak terlalu jauh, sehingga terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari dan bintang tersebut. Sebagian massa dari matahari itu tertarik ke arah bintang, sebagian jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar matahari.Moulton dan Chamberlain berpendapat bahwa massa yang terhambur di ruang angkasa inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dengan matahari sebagai pusatnya.

Gambar 03. Teori Planetesimal.

5


D. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh Hoyle. Hoyle mengemukakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang berdekatan. Satu bintang meledak, sehingga pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak. Gravitasi bintang besar yang tidak meledak menimbulkan perputaran. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan pecahan bintang yang meledak menjadi planet-planet dan satelit.

Gambar 04. Teori Bintang Kembar.







6

E. Teori Awan Debu

Teori ini dikemukakan oleh Von Wizsecken, ia berpendapat bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Pada 5.000 juta tahun yang lalu, gumpalan awan mengalami pemampatan, sehingga partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan serta membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.Semakin lama, gumpalan gas itu memipih membentuk cakram (tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepi). Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat daripada bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar yang disebut matahari.
Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini juga berpilin kemudian membeku dan menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya.

Gambar 05. Awan Debu.


7



BAB III

PENUTUP


A. Kesimpulan.

Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.






8


Teori – teori yang berkaitan dengan terbentuknya tata surya :
  1. Teori Nebula
  2. Teori Bintang kembar
  3. Tori Tidal
  4. Teori Planetesimal


B. Saran.
Sebaiknya semua pihak mempelajari tata surya agar kita tahu bagaimana tata surya terbentuk dan apa saja teori yang bersangkutan dengan asal mula tat surya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca.


















9




BAB IV
DAFTAR PUSTAKA































10 
Sweet Memories Of Us
05.34 | Author: Ridwan Hussin
You are the sweetest one........I LOVE U.......