Daisypath Anniversary tickers

my entries

Makalah Asal Usul Tata Surya
07.01 | Author: Ridwan Hussin




TEORI - TEORI ASAL MULA TATA SURYA

TUGAS ILMU ALAMIAH DASAR





Disusun Oleh :

Nama : Ridwan Hussin
NIM : A310100250
Kelas : II E




UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
TAHUN 2010/2011







BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang.

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar kita dan saya akan mencoba menjawab lewat makalah ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat dengan Gravitasi” dengan harapan dapat membantu para pembaca.. Dengan adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.





1



B. Rumusan Masalah.

  1. Bagaimana asal mula tata surya?
  2. Apa saja teori – teori yang berkaitan tenteng terjadinya tata surya?


C. Tujuan.

  1. Untuk mengetahui teori – teori yang berkaitan tenteng terjadinya tata surya.
  2. Untuk mengetahui asal mula tata surya.




























2



BAB II

PEMBAHASAN




A. Teori Nebula / Kabut.

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Laplace pada tahun 1796. Menurut teori ini mula-mula ada kabut gas dan debu (nebula) yang sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sedikit helium. Nebula mengisi seluruh ruang alam semesta, karena proses pendinginan kabut gas tersebut menyusut dan mulai berputar. Proses ini mula-mula berjalan lambat, selanjutnya semakin cepat dan bentuknya berubah dari bulat menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi mengumpul di pusat cakram, yang kemudian menjadi matahari sedang sisanya tetap berputar dan terbentuklah planet beserta satelitnya.

Gambar 01. Teori Nebula.

3



B. Teori Tidal / Pasang Surut.

Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919. Menurut teori ini ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian massa matahari tertarik dan lepas. Bagian-bagian yang lepas kemudian membentuk planet-planet.

Gambar 02. Teori Tidal.






4



C. Teori Planetesimal

Teori ini dikemukakan oleh Moulton dan Chamberlain, yang menyatakan bahwa matahari merupakan salah satu dari bintang-bintang yang jumlahnya sangat banyak. Ada sebuah bintang berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak terlalu jauh, sehingga terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari dan bintang tersebut. Sebagian massa dari matahari itu tertarik ke arah bintang, sebagian jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar matahari.Moulton dan Chamberlain berpendapat bahwa massa yang terhambur di ruang angkasa inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dengan matahari sebagai pusatnya.

Gambar 03. Teori Planetesimal.

5


D. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh Hoyle. Hoyle mengemukakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang berdekatan. Satu bintang meledak, sehingga pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak. Gravitasi bintang besar yang tidak meledak menimbulkan perputaran. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan pecahan bintang yang meledak menjadi planet-planet dan satelit.

Gambar 04. Teori Bintang Kembar.







6

E. Teori Awan Debu

Teori ini dikemukakan oleh Von Wizsecken, ia berpendapat bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Pada 5.000 juta tahun yang lalu, gumpalan awan mengalami pemampatan, sehingga partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan serta membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.Semakin lama, gumpalan gas itu memipih membentuk cakram (tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepi). Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat daripada bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar yang disebut matahari.
Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini juga berpilin kemudian membeku dan menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya.

Gambar 05. Awan Debu.


7



BAB III

PENUTUP


A. Kesimpulan.

Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.






8


Teori – teori yang berkaitan dengan terbentuknya tata surya :
  1. Teori Nebula
  2. Teori Bintang kembar
  3. Tori Tidal
  4. Teori Planetesimal


B. Saran.
Sebaiknya semua pihak mempelajari tata surya agar kita tahu bagaimana tata surya terbentuk dan apa saja teori yang bersangkutan dengan asal mula tat surya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca.


















9




BAB IV
DAFTAR PUSTAKA































10 
|
This entry was posted on 07.01 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 25 Oktober 2011 pukul 07.04 , yahma mengatakan...

iiiiiihhhh itu penunjuknya jorok bgt padahal isi blognya bagus bgt